Beranda | Artikel
Tiga Perkara Yang ditawarkan Kepada Musuh
Senin, 9 Juli 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Haidar As-Sundawy

Tiga Perkara Yang ditawarkan Kepada Musuh  merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Haidar As-Sundawy dalam pembahasan Kitab Al-Qaulul Mufid karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada 28 Jumadal Akhirah 1439 H / 17 Maret 2018 M.

Download juga kajian sebelumnya: Jangan Zalim Sekalipun Kepada Musuh

Kajian Tentang Tiga Perkara Yang ditawarkan Kepada Musuh – Kitab Al-Qaulul Mufid

Pada pertemuan yang lalu, kita telah membahas wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada pasukan yang akan beliau kirim. Beberapa isi wasiatnya telah kita bahas. Dan salah satu isi wasiatnya adalah apabila pasukan perang kaum muslimin bertemu musuh dari kalangan orang-orang musyrik, tawarkan kepada mereka tiga opsi. Opsi yang mana saja yang mereka terima, terimalah opsi itu dari mereka dan tahan dari memerangi mereka.

Kajian kali ini masih membahas sebuah hadits berikut ini:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا أَمَّرَ أَمِيرًا عَلَى جَيْشٍ أَوْ سَرِيَّةٍ أَوْصَاهُ فِي خَاصَّتِهِ بِتَقْوَى اللهِ وَمَنْ مَعْهُ مِنَ الْمُسْلِمِينَ خَيْرًا، ثُمَّ قَالَ: اغْزُوا بِاسْمِ اللهِ، في سَبِيلِ اللهِ، قَاتِلُوا مَنْ كَفَرَ بِاللهِ، اغْزُوا وَلَا تَغُلُّوا وَلَا تَغْدِرُوا وَلَا تَمْثُلُوا وَلَا تَقْتُلُوا وَلِيدًا وَإِذَا لَقِيتَ عَدُوَّكَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ فَادْعُهُمْ إِلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ -أَوْ خِلَالٍ- فَأَيَّتُهُنَّ مَا أََجَابُوكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الْإِسْلَامِ، فَإِنْ أَجَابُوكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ…

Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bila menetapkan seorang komandan sebuah pasukan perang yang besar atau kecil, beliau berpesan kepadanya secara khusus untuk bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan berbuat baik kepada kaum muslimin yang bersamanya, lalu beliau mengatakan: “Berperanglah dengan menyebut nama Allah, di jalan Allah.Perangilah orang yang kafir terhadap Allah. Berperanglah, jangan kalian melakukan ghulul (mencuri rampasan perang), jangan berkhianat, jangan mencincang mayat, dan jangan pula membunuh anak-anak. Bila kamu berjumpa dengan musuhmu dari kalangan musyrikin, maka ajaklah kepada tiga perkara. Mana yang mereka terima, maka terimalah dari mereka dan jangan perangi mereka. Ajaklah mereka kepada Islam, kalau mereka terima maka terimalah dan jangan perangi mereka…” (HR. Muslim)

Apa saja opsi itu?

1. Ajak Masuk Islam

Jika mereka memenuhi ajakan ini, terima mereka sebagai saudara. Lalu setelah masuk Islam, ada permintaan lain. Yaitu ajak mereka untuk pindah dari negeri mereka ke negeri Muhajirin (saat itu adalah kota Madinah). Beritahukan kepada mereka, jika mereka melakukan itu, mereka akan memperolah hak seperti hak kaum Muhajirin yang lain dan mereka mempunyai kewajiban seperti kewajiban kaum Muhajirin yang lainnya.

Jika mereka pindah, maka mereka berhak memperoleh harta ganimah (harta rampasan perang) ikut atau tidak ikut perang. Kewajiban mereka adalah ikut jihad jika ada perintah jihad. Jika mereka sudah masuk Islam tapi tapi tidak mau pindah ke Madinah, maka ini tidak mengapa. Tetapi mereka seperti orang-orang Arab kaum muslimin yang lainnya. Berlaku bagi mereka hukum-hukum Allah ta’ala. Mereka wajib menegakkan shalat di negeri mereka, mereka wajib menegakkan hukum Allah. Bila ada yang mencuri dipotong, berzina dirajam, dan seterusnya. Tapi mereka tidak memperoleh ganimah atau fa’i, kecuali jika mereka ikut berjihad.

Jika opsi ini tidak diterima, maka jangan langsung diperangi. Minta kepada mereka jizyah.

2. Minta Kepada Mereka Jizyah

Jizyah secara bahasa adalah balasan atau timbal balik atas sesuatu. Adapun secara istilah, jizyah adalah sejumlah harta yang dibayarkan dari non muslim kepada pemerintahan kaum muslimin sebagai pengganti/bayaran/timbal balik dari perlindungan yang diberikan oleh pemerintah kaum muslimin. Mereka tetap kafir dan orang kafir yang tinggal di negeri kaum muslimin tidak dipaksa untuk masuk Islam. Allah berfirman:

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ …

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat…” (QS. Al-Baqarah[2]: 256)

Bagi orang yang belum masuk Islam tidak boleh dipaksa untuk masuk Islam. Jika sudah masuk Islam tapi dalam keislamannya tidak mau melaksanakan syariat Islam, maka ada sanksi bagi mereka.

Kalau sudah membayar jizyah, haram darahnya untuk dialirkan, haram hartanya untuk diambil, haram kehormatannya untuk dihinakan atau dilanggar. Orang kafir seperti ini disebut kafir dzimmi. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَتَلَ قَتِيلًا مِنْ أَهْلِ الذِّمَّةِ لَمْ يَجِدْ رِيحَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا

Barangsiapa membunuh seorang kafir dzimmi, maka dia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun. ” (HR. An Nasa’i)

Dan ketika mereka membayar jizyah tersebut, harus langsung oleh tangan mereka tanpa dititipkan kepada orang lain. Allah berfirman:

…حَتَّىٰ يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَن يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ ﴿٢٩﴾

“…sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan hina.” (At-Taubah[9]: 29)

Berkata Syaikh Utsaimin rahimahulla ketika menerangkan ayat ini, “mereka harus menyerahkan jizyah langsung dengan tangan mereka, tidak boleh diterima kalau dia hanya mengutus pembantu atau anaknya, dia harus langsung datang dengan dirinya sendir.” Hal ini dikarenakan adanya unsur penghinaan kepada mereka.

Kalau opsi yang kedua ini juga ditolak, maka berikan mereka opsi yang ketiga. Yaitu meminta pertolongan kepada Allah, lalu perangi mereka.

3. Meminta Pertolongan kepada Allah, lalu Perangi Mereka

Dahulukan tawakal kepada Allah sebelum memerangi orang-orang kafir dilakukan. Ketika menerangkan hal ini, berkata Syaikh Utsaimin rahimahullah, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai perintahnya dengan meminta pertolongan kepada Allah. Karena ini adalah kunci kemenangan dalam peperangan.”

Maka menang atau tidaknya peperangan tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya pasukan, bagus atau tidaknya strategi perang. Kemenangan atau kekalahan ditentukan oleh pertolongan Allah. Jika Allah menolong, maka tidak ada seorangpun yang bisa mengalahkan kita. Kalau Allah tidak menolong, kita bertawakal atau bersandar kepada selain Allah, misalnya bersandar kepada jumlah pasukan yang banyak, bertawakal kepada strategi perang yang hebat, bertawakal kepada keahlian individu para tentara yang sudah terlatih dan sudah berpengalaman, bertawakal kepada kecanggihan teknologi, bertawakal kepada hal itu lalu berlepas diri kepada Allah, maka ini sangat berbahaya. Walaupun muslim, bisa saja kalah kalau bertawakalnya kepada materi.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّـهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُم مُّدْبِرِينَ ﴿٢٥﴾

Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.” (At-Taubah[9]: 25)

Simak Kajian Lengkapnya, Download dan Sebarkan mp3 Ceramah Agama Islam Tentang Tiga Perkara Yang ditawarkan Kepada Musuh – Kitab Al-Qaulul Mufid

Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama ini ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter, Google+ dan yang lainnya. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

 


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/31536-tiga-perkara-yang-ditawarkan-kepada-musuh/